Beranda » KERAJINAN TANGAN » boboko » Boboko, Kerajinan Khas Jawa Barat

Boboko, Kerajinan Khas Jawa Barat

2

Boboko merupakan kerajinan tangan yang terbuat dari bambu. Di gunakan untuk tempat nasi / beras atau untuk tempat bahan makanan atau sayuran. Ukurannya bermacam-macam, ada yang berdiameter 50 cm, 100 cm, bahkan ada yang berukuran besar sekitar 3 meter.
Cara pembuatannya tergolong rumit, perlu keahlian khusus:Pertama kita harus menyiapkan sebatang pohon bambu yang sudah tua, kemudian dibersihkan sampai halus. Kemudian bambu dipotong beberapa bagian untuk selanjutnya dibuat kecil-kecil dan tipis. Setelah itu, dibuat bentuk boboko, jika sudah terbentuk, langkah selanjutnya adalah penganyaman, kemudian pengikatan dengan rotan. Untuk lebih jelasnya bisa kita liat pada gambar dibawah ini. Terlihat salah satu keluarga di Kampung Seni Yudha Asri sedang membuat boboko.
Boboko ini ada yang dipakai untuk keperluan sehari-hari, ada juga untuk keperluan pesanan atau dijual di pasar tradisional.

Sebenarnya tidak hanya wlilayah itu saja yang membuat produk kerajinan Boboko atau tempat nasi tersebut masih ada daerah atau wilayah lain yang membuat produk kerajinan tersebut mungkin karena mayoritas pengrajin di Pasir Angin  membuat Boboko tempat nasi.

Proses pembuatan boboko tersebut hampir sama dengan cara pembuatan produk kerajinan bambu lainnya, dengan memilih bambu yang berkualitas serta cara pengerjaan yang teliti dan sangat rapi para pengrajin berpengalaman membuat produk tersebut agar bisa di terima pasar. Pengerjaan produk tersebut membutuhkan ketekunan, ketelitian, keuletan, keterampilan dan keahlian khusus sehingga tidak setiap orang bisa membuat produk tersebut. para pembuatnya umumnya mereka yang berusia tua dan sangat jarang orang orang yang masih muda. Sebenarnya produk ini adalah sebuah produk yang ramah lingkungan dan apabila di kembangkan lagi akan bermanfaat bagi kita semua terutama untuk lingkungan.

Seiring perkembangan dari waktu ke waktu para pengrajin boboko atau tempat nasi di sana sekarang mulai berkurang di bandingkan masa masa dahulu. Mungkin karena berbagai hal yang membuat para pengrajin tidak melanjutkan usahanya. Masalah klasik yang di hadapi para pengrajin yaitu permintaan mulai berkurang akibat masyarakat sekarang dalam menyimpan nasi tidak pada tempat nasi tersebut tapi menggunakan produk produk modern seperti tempat nasi dari bahan plastik atau peralatan yang modern lainnya.

Permintaan boboko atau tempat nasi yang masih membutuhkan sekarang yaitu warung nasi atau rumah makan tradisional yang menyajikan makanan makanan yang masih tradisional, bukan rumah makan yang menyediakan makanan makanan modern atau makanan cepat saji. Perkembangan minat masyarakat sekarang yang mulai berubah yaitu mereka banyak mencari tempat tempat makan yang asli tempo dulu dan tradisional. Seiring perkembangan tempat tempat makan yang serba alami sekarang banyak bermunculan di mana mana dengan menyajikan menu makanan tempo dulu yang asli dan sederhana. Pada saat sekarang setiap orang atau keluarga di rumahnya masing masing jarang yang mempunyai atau menggunakan produk tersebut dan mungkin suatu saat nanti produk kerajinan ini akan susah di temukan atau bahkab bisa jadi akan hilang di telan jaman.

https://www.google.com/search?q=kerajinan+tangan+didaerah+jawa&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&channel=fflb#rls=org.mozilla:en-US:official&channel=fflb&q=kerajinan+tangan+di+jawa+barat+dan+jawa+tengah

 

Tinggalkan komentar